7 Ciri Anak Berbakat

7 Ciri Anak Berbakat

Don't forget to click the like button if you found this helpful.

Bagaimana cara mengoptimalkan potensi anak berbakat? Keluarga bahagia tahu apa saja ciri-ciri anak berbakat. Mengapa anak berbakat harus didukung dan diberi bimbingan? Orangtua mana yg tidak mendambakan memiliki anak berbakat, sebetulnya setiap anak memiliki bakat! Anda hanya perlu mengenali ciri-ciri anak berbakat dan mengetahui apa saja yg harus dilakukan untuk mengasah bakat anak.
7 Ciri Anak Berbakat
Anak berbakat: Ilustrasi anak mengikuti pelajaran tambahan.
Sebelum kita membahas tentang ciri anak berbakat, ada baiknya kita mengetahui masalah umum yg biasa kita temukan dalam sebuah keluarga tentang cara orang tua menemukan minat, bakat dan kebutuhan anak. Mungkin diantara orangtua memiliki masalah saat ingin mengetahui bakat anak. Saat orangtua memberikan anak suatu les misalnya, masalah yg bisa saja timbul diantaranya anak mulai mogok les, anak tidak betah ditempat les, anak tidak semangat mengikuti les dll. Mengapa demikian? Itu mungkin karena orangtua kurang memperhatikan beberapa faktor dasar yaitu minat, bakat dan kebutuhan anak.

Pertama, minat anak. Anak berbakat memberikan signal tentang minatnya. Anda sebaiknya bertanya kepada anak apa saja yg ingin ia lakukan. Tanyakan apa kegiatan paling menyenangkan yg membuatnya bahagia. Jika Anda belum bisa menemukan apapun, coba arahkan dengan pertanyaan yg telah dipersiapkan. Misalnya tentang pelajaran "Nak, disekolah kamu paling senang belajar apa? Ada pelajaran yg susah ga?", setelah itu kumpulkan data-data tentang jawaban anak. Contoh lain, tentang seni "Kamu suka main alat musik apa?" atau "Kamu suka gambar apa aja disekolah?". Dari data jawaban yg telah Anda kumpulkan kemudian Anda perlu melakukan check & re-chek. Periksa buku tugasnya, periksa gambar seninya, tanyakan kepada gurunya, dll. Faktor pertama ini akan membantu kita dalam mengidentifikasi bakat anak.

Kedua, bakat anak. Setelah bakat anak teridentifikasi, orangtua kemudian bisa mengarahkannya pada kegiatan berupa les atau membelikan perlengkapan untuk menunjang bakatnya. Kumpulkan kembali data-data tentang les yg ia ikuti atau alat musik yg ia pelajari di sekolah atau dirumah. Saat anak mengikuti les drum misalnya, apabila memang ia tidak terlalu berbakat maka perlu waktu lebih lama untuk terampil. Jangan sekali-kali orangtua mencela anak dengan berkata "Kamu udah les berbulan-bulan kok masih belum bisa-bisa?". Orangtua harus bijaksana, meski setahun dua tahun ia mengikuti les belum tentu ia sudah semahir seperti yg ada pikirkan. Mengenai anak berbakat, hal yang pasti yg orangtua harus pahami bahwa perkembangan bakat anak harus dioptimalkan. Bisa saja anak berganti-ganti lesnya, untuk menyesuaikan dengan bakatnya. 

Sebelum melanjutkan pada bagian ketiga yaitu kebutuhan Anak, sesuai yg telah kami sampaikan diawal kita akan mengenal ciri anak berbakat.

Adapun ciri-ciri Anak berbakat diantaranya yaitu:
  1. Anak berbakat hampir akan selalu memiliki jawaban dari tiap pertanyaan.
  2. Anak berbakat akan mengekspresikan apa yg ia miliki
  3. Anak berbakat menikmati pada tiap proses.
  4. Anak berbakat mampu mengutarakan pendapat dan gagasan. Ia memiliki imajinasi dan ide-ide liar.
  5. Anak berbakat selalu ingin tahu.
  6. Anak berbakat menggunakan data/informasi untuk memperoleh data/informasi berikutnya.
  7. Anak berbakat mampu belajar dengan segala cara. Jika dihadapkan dengan masalah, ia akan bisa terus berkembang.

Ketiga. kebutuhan anak. Benarkah anak butuh les tersebut? Apa alasan bahwa anak membutuhkan les? Untuk menjawabnya, buka kembali data-data yg telah Anda kumpulkan tadi. Mengikuti atau tidak mengikuti pelajaran tambahan diluar, itu tergantung keputusan Anda akan tetapi orangtua juga harus melibatkan anak dalam pengambilan keputusan. Jangan sampai anak merasa tertekan. Jangan sampai karena kebanyakan les, anak malah menjadi malas sekolah dengan alasan bosan karena hari-harinya dipenuhi dengan kegiatan belajar sampai hanya tinggal sedikit waktu yang tersisa untuk bermain.  Peran keluarga disini diperlukan untuk membuat batasan-batasan agar seimbang antara porsi belajar dan kegiatan lainnya.

Orangtua jangan berlebihan dan terlalu berambisi pada prestasi anak disekolah. Anak itu ada masanya, ada masa ia harus bermain karena dunia anak itu ya bermain. Begitulah kiranya pembahasan pada kesempatan kali ini. Anak berbakat atau anak kurang berbakat itu menjadi opini masing-masing, yg kita tahu anak itu titipan... titipan yg harus kita jaga, rawat, besarkan dan didik tentunya.
logoblog

1 komentar:

  1. wah terimakasih, saya share ya. memang benar, belajar itu dari mulai lahir sampe liang lahad. ibu2 dalam keluarga harus pandai dan cermat dalam mengurus anak. mau jadiin anak berbakat memang harus dibimbing.

    BalasHapus